Lintaspost.com – Peratin Pekon (Kepala Desa) Penggawa V Ilir, Kecamatan Way Krui dilaporkan Aparatur Pekon dan warganya ke Sekrataris Daerah (Sekda), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pekon (DPMP) dan Inspektorat Kabupaten Pesisir Barat Lampung.
Betapa tidak, dilaporkannya Peratin Penggawa V Ilir oleh Aparatur dan warganya itu disebabkan atas dugaan pemaksaan oleh Peratin dalam pengunduran diri mereka sebagai Aparatur Pekon.
Hal tersebut disampaikan salah satu warga Pekon Penggawa V Ilir yang namanya tidak mau disebut kepada Wartawan, Rabu 08-03-23. Ia mengatakan bahwa Peratin Pekon Penggawa V Ilir telah dilaporkan ke Sekda, DPMP dan Inspektorat Kabupaten Pesisir Barat atas dugaan pemaksaan dalam menanda tangan surat pengunduran diri Aparaturnya. Menurut sumber, pemberhentian dengan cara memaksa Aparaturnya menanda tangan surat pengunduran diri yang dilakukan Peratin itu salah kerena aturannya sudah jelas dan tidak bisa semena-mena,” ungkapnya.
“Kami sudah melaporkan Peratin Pekon Penggawa V Ilir ke Sekda, DPMP dan Inspektorat hari Selasa 7 Maret 2023 kemarin, karena ia (Peratin) sudah memaksa Aparatnya untuk menanda tangan surat pengunduran diri. “Peratin sendiri yang bikin surat pengunduran diri, setelah surat pengunduran diri itu jadi, di kumpulkan Aparatnya dan disuruh untuk menanda tangan. Rencananya besok, hari Kamis 09-03-23 Peratinnya di panggil oleh DPMP dan Inspektorat,” beber warga tersebut.
Saat di konfirmasi terkait tudingan dirinya melakukan pemaksaan tanda tangan pengunduran diri terhadap Aparatur Pekon yang di pimpinnya, Peratin Pekon Penggawa V Ilir, Rahman Payadi membantahnya, ia mengatakan bahwa sebelum melayangkan surat pemberhentian dan surat pengunduran diri untuk mereka (Aparatur), Ia sudah berbicara di forum Aparaturnya dan hasilnya mereka menerima dan menyetujui. Jadi kalau ada tudingan mengenai dirinya melakukan pemaksaan dalam pemberhentian dan pengunduran diri Aparaturnya, itu tidak benar tegas Rahman, Rabu, 8/3/23.
“Sebelum saya melayangkat surat pemberhentian dan pengunduran diri mereka (Aparatur), saya kumpulkan dulu mereka dan saya sampaikan di forum Aparat untuk bergantian menjadi Aparat, dan Alhamdulilah mereka menerima dan setuju. “Setelah itu baru saya ketik surat pengunduran diri mereka dan saya belikan matrai. “Bahkan setelah mereka menanda tangan surat pengunduran diri, saya suruh mereka berdiri memegang surat pengunduran itu dan saya foto,” jelas Rahman. (Holil)