Lintaspost.com, Kaur – Kebudayaan tarian Adat Kabupaten Kaur merupakan hasil karya cipta nenek moyang dan leluhur masyarakat ulu tetap meskipun secara pasti tidak dapat diketahui siapa nama penciptanya karena tarian ini sudah diwariskan secara turun-temurun sebagai warisan leluhur beberapa generasi sebelumnya, meskipun tidak ada sumber tertulis yang menyebutkan kapan tarian ini diciptakan dan oleh siapa penciptanya, namun secara lisan telah dijelaskan secara turun-temurun kepada tokoh tokoh masyarakat ulu tetap kecamatan tetap kabupaten Kaur provinsi Bengkulu.
Dari hal tersebut di atas dapat dipaparkan disini bahwa tari Adat kabupaten Kaur ini berasal dari tradisi memasak atau memakan daun sirih beserta seluruh kelengkapan tersebut. Ada sebuah kisah pada zaman dahulu bahwa beberapa orang perempuan saling berkunjung ke rumah tetangga di sekitar di desa empat desa di ulu tetap atau desa Jiran tetangga desa terdekat. Pada saat berkunjung atau bertamu, mereka diterima dan dijamu oleh tuan rumah. Umumnya tuan rumah menyuguhkan pabuan yang berisi daun sirih beserta seluruh kelengkapannya.
Dalam suatu pementasan tari tentunya memiliki durasi menari tertentu. Demikian halnya tari Adat kabupaten Kaur memiliki durasi pementasan tari, yang biasanya tergantung permintaan dari si pemesan tarian tersebut. Lama waktu pementasan sangat fleksibel, mulai dari tarian sapu tangan ,tarian piring ,tarian mabuk ,tarian Adau-adau ,tari selendang ,tarian pincak ,tarian kuntau ,serta hadraan dan masih ada yang lainya dengan situasi dan kondisi penghibur acara pernikahan dan acara kegiatan pemerintahan. Jumat (10/11/2023)
Tari sapu tangan langsung di bawakan oleh anak-anak SMPN 21 Kaur, beralamat di desa Tanjung Agung kecamatan tetap memiliki pembabakan tari dalam setiap acara pernikahan pembabakan tersebut mulai dari tarian pembuka, isi dan tarian penutup. Adapun pembabakan dalam tari tersebut adalah sebagai berikut:
Tarian ini disebut dengan iklan penengah dengan menggunakan Tarian Adat kaur Pada tahapan isi, diceritakan bahwa penari dalam kondisi seperti melambaikan tangan tersebut mereka akhirnya para penonton terlihat diam dalam menikmati baik tarian adat maupun iringi Dengan lagu pantun dikombinasikan dengan gerakan tangan dan kaki para anak-anak dengan cara menggoyangkan kepala ke kanan dan ke kiri disertai gerakan memutar tangan.
Ciri khas pada Tarian adat kaur ulu tetap adalah gerakan tangan dan kaki yang dilakukan dengan cepat, kemudian diikuti dengan paduan pantun dan gendang yaitu gerakan kaki para penari untuk berpindah tempat secara cepat dari kiri ke kanan, sedangkan pada tari adat kebudayaan kabupaten Kaur, khas gerakanya adalah pada gerakan pundak yang dilakukan oleh penari. Penari menggerakkan pundak kanan dan kiri keatas dan kebawah secara bersama.
Yanisa Novita Sari Binti Zahirin yang awal mulanya membawa tarian sapu tangan dan terakhir hadraan kebiasaan setiap ada kegiatan tarian-tarian adat selalu yanisa Novita Sari dan kawan kawan nya ,sebab sudah pas dg pukulan gendang dan gerak tangan dan kaki mereka.
Sebagai pembina tarian adat kaur SMP negeri 21 Kaur salah seorang Lilnan suhedi ,S.Pd.