Lintaspoat.com, BANDARLAMPUNG – Anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal daerah pemilihan Lampung, K.H. Ir. Abdul Hakim, melakukan silaturahmi dan penawaran kerja sama dengan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya dalam Gerakan Desa Emas.
Kunjungan Anggota DPD RI ini diterima langsung Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. H. Firmansyah Y. Alfian., MBA., M.Sc. didampingi Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Riset RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D. di ruang kerja Rektor, Senin (11/10/2021).
Abdul Hakim memaparkan program Gerakan Desa Emas untuk meningkatkan SDM di desa. “Gerakan Desa Emas dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dari pendidikan dan perekonomiannya,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan dalam Gerakan Desa Emas juga terdapat Kampus Desa Emas. Dimana, terdapat patriot ataupun perwakilan desa yang akan dididik seperti mahasiswa.
“Seperti kompetensi yang bisa diberikan dengan kerja sama beberapa perguruan tinggi. Mereka diberikan mata kuliah tertentu yang disesuaikan untuk menunjang dalam penggerak perekonomian desa,” ujarnya.
Abdul Hakim menjelaskan Gerakan Desa Emas untuk amaliah dalam membangun desa. “Studi mereka saat ini dalam beternak puyuh yang tidak rentan terhadap penyakit. Dalam menunjang hal tersebut juga bisa dibantu dalam hal keilmuan lain dari IIB Darmajaya,” imbuhnya.
Sementara, Rektor IIB Darmajaya, Firmansyah Y. Alfian mengatakan pihaknya siap untuk menyupport dengan model yang disesuaikan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Selama ini IIB Darmajaya juga turut dalam membantu peningkatan SDM di desa. Kami memiliki Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) yang diperuntukkan mahasiswa untuk membantu dalam penggerak perekonomian UKM dan UKM desa,” ucapnya.
Menurut dia, IIB Darmajaya juga berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung dalam peningkatan aparatur desa.
“Kolaborasi yang berjalan juga dalam mewujudkan desa pintar. Kalau untuk Desa Emas ini anak-anak kami (mahasiswa) juga bisa dilibatkan untuk membantu. Budi daya telur puyuh bisa diotomatisasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor 1 RZ Abdul Aziz, menambahkan untuk program MBKM, mahasiswa Darmajaya banyak yang mengambil program pertukaran mahasiswa.
“Ada 8 mahasiswa yang kuliah di luar kampus dan kami juga menerima 22 mahasiswa dari luar untuk kuliah di IIB Darmajaya. Karena MBKM ini mahasiswa diberikan keleluasaan mengambil 60 SKS di luar dari kuliah di kampusnya. Yaitu meliputi 8 program; pertukaran mahasiswa, studi independen, penelitian, proyek kemanusiaan, membangun desa, kampus mengajar, magang, dan kegiatan wirausaha,” kata Abdul Aziz.
Dia berharap bentuk kerja sama disesuaikan dengan Program MBKM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI. “Karena MBKM ini setiap mahasiswa hanya kuliah lima semester di kampus dan sisanya dapat menjalani program tersebut dalam pengembangan kompetensinya,” tutupnya. (**)