Lintaspost.com, BANDARLAMPUNG — Di masa pandemi Covid-19 saat ini, hampir semua sektor mengalami kelesuan. Banyaknya usaha yang tutup dan mengurangi pegawai sebagai imbas dari kelesuan ekonomi dan berdampak terhadap tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.
Hal itu dikatakan Wakil Rektor 1 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Dr. RZ. Abdul Aziz, S.T., M.T, mewakili Rektor IIB Dr (Can) Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc, pada pembukaan International Conference, The 1st Asia Pacific Conference on Accounting, Managemen and Ekonomics (APCAME), yang digelar secara daring melalui ruang pertemuan zoom, Kamis (2/9/2021).
Kegiatan ini kerja sama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 2 Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Aptisi Wilayah 2 B. Lampung dan IIB Darmajaya. “Walaupun di sisi lain, kondisi ini menjadi momentum UMKM untuk naik kelas dengan memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produk, jasa pengantaran barang/jasa,” kata Abdul Aziz.
Menurut dia, banyak tantangan yang dihadapi dalam era digitalisasi ini. Diantaranya, masih banyak daerah yang belum terjangkau sinyal (blind-spot) sehingga akses jaringan belum banyak dirasakan oleh masyarakat. Hal itu akibat infrastruktur yang belum memadai, sulitnya akses untuk pembangunan serta populasi yang masih sedikit di daerah tersebut sehingga valuasi ekonomi rendah.
Untuk itu, kata dia, pemerintah dan perguruan tinggi harus hadir dalam mengatasi permasalahan di atas agar pengoptimalan ekonomi digital secara menyeluruh, baik dalam hal akuntansi maupun manajemen secara optimal. Mengingat, masih banyak transaksi-transaksi di masyarakat yang harus menggunakan digital.
Dalam seminar dengan tema “Technological Innovation as a Strategic Movement for Business Chalanges and Opportunities in the Society 5.0”, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IIB Darmajaya, Dr. Sri Lestari, S.Kom., M.Ces, menjelaskan tantangan dan peluang dalam berbagai bidang, termasuk akuntansi dan manajemen berbasis digital di era new normal adalah masa depan ekonomi Indonesia.
“Tidak bisa dimungkiri bahwa data semakin menjadi kebutuhan penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bahkan, perusahaan perlu memanfaatkan data untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam operasional yang dijalani,” kata dia.
Untuk itu, kata Sri Lestari, IIB Darmajaya sebagai salah satu perguruan tinggi menjadi basis aktivitas intelektual, sehingga perlu menjadi penggerak utama dalam pengembangan teknologi digital di berbagai bidang, khususnya di Lampung dan Indonesia umumnya.
IIB Darmajaya yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Lampung memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian terutama di era new normal saat ini. “Sehingga kami ikut berpartisipasi dalam International Conference, The 1st Asia Pacific Conference on Accounting, Managemen and Ekonomics (APCAME) ini,” kata dia.
Sedangkan Kepala LLDikti Wilayah 2 Sumbagsel, Prof. Yuliansyah, SE, MSA, PhD, Akt, CA., mengucapkan banyak terima kasih kepada IIB Darmajaya yang turut menyukseskan Apcame ini. Dia berharap, kolaborasi antara LLDikti, Aptisi, dan IIB Darmajaya ini, akan terus terbangun demi majunya dunia pendidikan dan penelitian di lingkungan LLDikti Wilayah 2 Sumbagsel ini. (**)