Lintaspost.com, Musi Banyuasin – Warga Desa Sukamaju Kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Berharap dengan migrasinya kWh Pascabayar ke kWh prabayar dapat meringankan beban warga akan tetapi berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan, kenapa tidak semenjak digantinya kWh prabayar warga menjerit, Pasalnya Sebelum diganti kWh pelanggan cukup membayar pemakaian listrik 200 ribu perbulan tapi semenjak digantinya ke kwh prabayar terjadi pembengkakan beli token menjadi 450 ribu perbulan.
Seperti yang di ungkapkan Salah seorang warga Desa Sukamaju berinisial LT saat dibincangi, Jum’at 30/07/2021 dia menuturkan semenjak digantinya kWh pascabayar ke kWh prabayar terjadi pembengkakan dalam pembelian token listrik.
“Iya pak sebelum diganti meterannya kami cukup membayar pemakaian listriknya perbulan 200 ribu tapi setelah diganti mala terjadi pembengkakan beli token listriknya menjadi 450 ribu perbulan”tuturnya.
Lanjutnya,”harapan kami kepada pihak terkait agar PT.MEP diganti ke PT.PLN,karena token MEP sangat mahal perbulannya”harapannya.
Senada diucapkan MI dia mengatakan walaupun sudah dikurangi pemakaiannya justru malah membengkak pemakaian token listriknya.
“Sudah kami kurangi pemakaian listriknya tapi justru malah membengkak pemakaian tokennya, kami sebagai pelanggan MEP merasa kecewa, kami rakyat kecil dan kami ada kebutuhan lain kalau pemakaian token membengkak terus-terusan jujur kami tidak mampu beli token listriknya”keluhnya dengan nada kecewa.
Sementara Humas PT.Muba Electric Power (PT.MEP) Edi Kartison yang akrab dengan pangilan Titong saat dikonfirmasi melalui pesan whatssapnya mengenai hal tersebut, tidak memberi hak jawab sampai berita ini diterbitkan.(Tim)