Lintaspost.com, Kaur – Masa depan bangsa terletak di tangan generasi muda, oleh karena itu penting sekali untuk membekali mereka dengan ilmu pengetahuan karakter yang kuat dan rasa cinta tanah air yang mendalam.
Hal ini dapat dicapai melalui berbagai upaya termasuk pendidikan formal dan informal, penanaman nilai-nilai luhur bangsa dan pemberian teladan dari orang tua dan pemimpin bangsa.
Aliansi Pemuda Peduli Kaur (APIK) mengadakan diskusi gerbuka bersama pelajar yang berasal dari tiga sekolah atas yang berbeda, diskusi ini menghadirkan Narasumber yang memiliki latar belakang Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Abdi Negara yang fokus pada Keamanan Negara. Jumat (31/01/2025)
Pendidikan formal memang peran penting dalam membekali generasi muda dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di butuhkan untuk membangun bangsa kurikulum pendidikan, harus memuat materi tentang sejarah bangsa budaya dan nilai-nilai luhur Pancasila. Selain itu, sekolah juga harus menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan kreativitas dan kerja sama tersebut.
Diskusi yang bertemakan “Membentuk Kaum Milenial Gemilang Berwawasan Kebangsaan” tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren SMP dan SMA Darul Mukhlasin Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur.
Sebelum dimulainya diskusi kebangsaan tersebut, panitia penyelenggaraan mengajak para peserta yang merupakan Pelajar dan Santriwan serta Santriwati untuk bersama-sama menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Setelah acara diskusi ini dibuka oleh Kepala Pondok Pesantren Darul Mukhlasin, H. Siradjudin Aqsa, para Narasumber pun satu persatu memaparkan terkait wawasan kebangsaan dari berbagai macam sudut pandang.
Pemaparan pertama pada diskusi Wasbang ini, dimulai oleh Ustadz H. Yulisasman selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kaur, pada pemaparannya Ketua MUI Kaur menyampaikan bahwa para pelajar wajib memiliki rasa kecintaan terhadap Tanah Air.
“Pelajar dan Santri wajib memiliki kecintaan tanah air, harapan kami para pelajar maupun santri jangan mudah memvonis ajaran atau paham yang berbeda merupakan ajaran yang tidak benar, karena sebagai warga negara wajib menjunjung tinggi rasa toleransi dalam hidup berbangsa dan bernegara, melalui cara inilah kita bisa bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dan mencegah adanya Paham Radikalisme yang dapat berdampak merugikan diri kita sendiri,” jelas Ketua MUI Kaur saat memaparkan materi Wasbang menurut sudut pandang Agama kepada Pelajar.
Usai Ketua MUI menyampaikan materi Wasbang, selanjutnya Komandan Koramil Lettu Infantri Agus Gunadi yang memperoleh delegasi dari Komandan Kodim 0408 BSK menyampaikan materi Wasbang menurut sudut pandang Militer.
“Setiap warga negara Wajib menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, apalagi hak dalam berbangsa, bernegara dan beragama dilindungi dan dijamin oleh Undang-undang, selain itu juga sebagai landasan kita dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada Pancasila,” ujar Agus Gunadi yang sehari-harinya mendedikasikan drinya sebagai Danramil Kaur Tengah.
Jelas Danramil, Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara sudah terdapat disetiap Sila yang ada pada Pancasila terdapat lambang-lambang sebagai simbolnya.
“Pancasila itu mengandung makna dari berbagai unsur dari Agama, Sosial, Budaya, Demokrasi atau Politik, serta Jiwa Gotong Royong dalam membantu sesama,” tutup Agus.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua II DPRD Kaur, Mardianto, S.AP menceritakan betapa pentingnya Wawasan Kebangsaan dalam meniti karirnya, hingga mencapai posisi yang strategis sebagai Wakil Rakyat penyambung aspirasi dari Masyarakat ke pihak Pemerintah.
“Apabila kita lebih memahami dan menghayati setiap pedoman dasar-dasar sebagai warga negara, maka kita akan terlepas dari sifat-sifat buruk yang tentunya bisa melanggar hukum, selain itu apabila pelajar maupun santri paham Berwawasan dan Berkebangsaan, maka dalam keseharian kita bisa menghasilkan semua hal yang positif, yang dapat bermanfaat bagi Bangsa, Agama dan Negara,” kata Mardianto yang akrab disapa warga dengan sapaan Ngah Yan.
Usai para Narasumber memaparkan sudut pandangnya terkait Wasbang, sesi selanjutnya dilakukan diskusi dengan cara para pelajar bertanya langsung seputaran Wawasan Kebangsaan.
Tidak cukup disitu saja, Komunitas Kepemudaan APIK ini juga melakukan Doorprize seputaran Wasbang, diantaranya bagi pelajar yang hafal setiap sila pada Pancasila dan Lambang disetiap Sila Pancasila.
Terakhir, Organisasi ini juga mengajak para pelajar, santri dan santriwati melakukan Deklarasi Siap Menjaga Keutuhan NKRI dan Menolak Paham Radikalisme, sebagai salah satu tanda komitmen pelajar dalam berbangsa dan bernegara.