Lintaspost.com Lampung Selatan — Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, menekankan pentingnya menjaga kondusivitas wilayah, terutama di Kecamatan Bakauheni. Hal ini disampaikan dalam acara Forum Silaturahmi Kamtibmas (FSK) yang digelar di Balai Desa Bakauheni pada Selasa, 22 Oktober 2024. Dalam forum tersebut, Yusrin menggarisbawahi keberagaman suku dan agama yang ada di Bakauheni, yang menjadikannya “miniatur Indonesia.” Oleh karena itu, menjaga kedamaian dan keamanan selama Pilkada 2024 menjadi sangat krusial.
Kepala Desa Bakauheni, Sukirno, mengapresiasi kehadiran Kapolres dalam acara tersebut. Ia membuka sambutannya dengan pantun khas, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan suasana yang aman dan kondusif menjelang Pilkada.
Camat Bakauheni, Furqonuddin, dalam sambutannya, mengapresiasi langkah Kapolres yang mengadakan forum ini. Dengan luas wilayah mencapai 57,49 km² yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku, Furqonuddin menekankan pentingnya kerja sama dalam menjaga kedamaian selama proses Pilkada. Ia juga mengungkapkan bahwa Bakauheni selama ini tetap kondusif berkat kolaborasi yang baik antara pemerintah desa dan warga setempat.
Kapolres Yusriandi Yusrin juga mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), serta anggota TNI dan Polri, untuk tetap netral selama Pilkada. Ia memperingatkan agar Dana Desa tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik. Ia menegaskan akan ada tindakan tegas jika ditemukan penyalahgunaan anggaran.
Dalam sesi tanya jawab, perwakilan PWCNU Bakauheni, Marsidi, bertanya mengapa TNI dan Polri harus bersikap netral. Kapolres menjelaskan bahwa netralitas TNI dan Polri diatur oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, karena keduanya adalah alat negara, bukan alat politik. Jika TNI dan Polri terlibat dalam politik, hal itu dapat memicu kegaduhan.
Kapolres Yusrin juga menekankan bahwa masyarakat yang mengetahui adanya kecurangan dapat melaporkannya ke Panwascam atau sentra Gakkumdu. Ia mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan stabilitas selama Pilkada berlangsung.
Acara diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi Damai oleh berbagai pihak yang hadir, termasuk tokoh agama, masyarakat, dan organisasi dari wilayah Bakauheni, dengan tujuan menciptakan Pilkada yang aman, damai, dan sejuk.
(Red)