Lintaspost.com, Pringsewu – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu menggelar masa Ta’aruf untuk Mahasiswa baru. Salah satu materi dalam masa ta’aruf mahasiswa dibekali pengetahuan tentang Kemenwaan, disampaikan oleh para senior Resimen Mahasiwa Indonesia yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Kabupaten Pringsewu, Sabtu, (4/12) di Kampus STIT setempat.
Ketua Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) DPK Pringsewu, yang diwakili oleh Sekretaris, Aan Chumaidi. S. Pd, didampingi pengurus lainnya, Arifin. S. Sos. M. M serta Menwa Aktif Atik Puspa Mawarni.
Dalam pemaparannya Aan Chumaidi. S.Pd menyampaikan pengetahuan tentang apa itu Resimen Mahasiswa, menurutnya, Resimen Mahasiswa (Menwa) adalah salah satu di antara sejumlah kekuatan sipil untuk mempertahankan negeri. Menwa lahir di perguruan tinggi sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), beranggotakan mahasiswa yang merasa terpanggil untuk membela negeri. Anggota Menwa (wira) di setiap kampus membentuk suatu satuan. Sebagai salah satu unit kegiatan kemahasiswaan, komandan satuan melapor langsung kepada rektor / pimpinan perguruan tinggi.
Menwa mempunyai semboyan “Widya Castrena Dharma Siddha” yang artinya “penyempurnaan pengabdian dengan ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan”.
Menwa bukanlah militer, melainkan berada di bawah naungan TNI dan bekerja berdasarkan SKB 3 Menteri (Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri) : Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri. Menwa juga merupakan komponen cadangan pertahanan negara. Bagi kami, Disiplin Adalah Harga Mati. ungkap Aan Chumaidi Sekretaris IARMI Pringsewu.
Sementara itu Arifin. S.Sos.,M. M, menyampaikan pentingnya rasa Nasionalis Bela Negara bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berazaskan Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dalam kehidupan sehari-hari Mahasiswa harus memberikan contoh di lingkungannya, dan waspada terhadap paham Radikalisme yang mulai menyusup di kalangan mahasiswa.
Kita bentengi diri kita dengan Iman yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, ujar Arifin.S.Sos.M.M
Ketua STIT Pringsewu, Dwi Rohmadi. M.Pd.I, mengatakan,
Masa ta’aruf atau biasa disingkat Mastama adalah masa pengenalan mahasiswa baru dengan lingkungan barunya yaitu kampus atau Perguruan Tinggi tempat para peserta didik lulusan Sekolah Menengah Atas akan melanjutkan studinya untuk meraih apa yang mereka cita-citakan.
Salah satu ekstra kurikuler yang dikenalkan untuk Mahasiswa baru tentang kemenwaan, mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan yang bermanfaat minimal melatih disiplin, karena dalam menempuh perkuliahan untuk. Lulus tepat waktu didukung dengan disiplin diri, ujarnya. (Andoyo)