Lintaspost.com, Nasional – Tidak dapat dipungkiri bahwasanya digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan yang amat berpengaruh terhadap berbagai bidang industri seperti halnya telekomunikasi, logistik, keuangan hingga pemasaran. Bahkan juga kelompok masyarakat, mulai dari UMKM, UKM, Koperasi, Commanditaire Vennootschap (CV), dan Perseroan Terbatas (PT).
Tulisan ini menggunakan perspektif perihal digitalisasi dalam aspek pemasaran untuk pelaku UMKM, dalam hal ini antara Bukadapur sebagai penyedia layanan teknologi dan Geprek Adu yaitu usaha kuliner bertajuk ayam geprek yang berbasis di Lampung dan Yogyakarta dengan pemasaran digital. Sebuah terminologi yang mungkin seringkali kita dengar, namun secara
pengaplikasian atau eksekusi, masih menimbulkan banyak sekali pertanyaan.
Menurut Andy, selaku pemilik Geprek Adu melihat pemasaran digital merupakan salah satu aspek penting dalam proses operasional usaha untuk menciptakan brand awareness kepada masyarakat luas, sebagai bentuk atau upaya pengenalan. Andy menambahkan bahwasanya saat ini, salah satu faktor yang membuat pelaku UMKM sulit untuk bertahan adalah karena mereka mengesampingkan aspek pemasaran digital.
“Ketika mengelola foto produk yang rapi, hingga copywriting produk atau promosi yang baik. karena saat ini, belum ada cara untuk mengeksekusi proses tersebut dengan mudah dan praktis.” jelas pemilik UMKN Geprek Adu tersebut.
Andy melihat bahwa saat ini, rata-rata penyedia layanan teknologi berfokus pada penjualan atau lapak secara digital yang telah berjalan selama satu dekade terakhir. Namun untuk optimalisasi pemasaran, rata-rata solusi untuk UMKM masih bergantung dengan solusi Third Party Agencies, tidak bersifat jangka panjang karena tidak fleksibel.
“Pelaku UMKM harus menunggu pihak ketiga, yang seharusnya bisa dilakukan secara mandiri dengan lebih mudah dan praktis.” tutur Andy.
Alhasil, Andy bertemu dengan Cordova untuk berdiskusi dengan founder dari Bukadapur yang hadir untuk menunjang proses pemasaran digital dari pelaku UMKM yang memiliki sejumlah layanan.
Seperti halnya mengelola konten dan jadwal unggah di media sosial, brand profile, review berbasis suara dan caption pintar, untuk membantu pelaku UMKM dalam menulis copywriting promosi yang bagus.
Ketika menggunakan Bukadapur, Andy merasakan adanya fleksibilitas yang memudahkan Geprek Adu dalam mengelola konten pemasaran digitalnya, tanpa perlu menambah SDM lebih besar.
Ketika Andy berdiskusi dengan Cordova, alasan mengapa Cordova membangun Bukadapur adalah sama seperti yang Andy amati sebelumnya yakni perihal proses pemasaran digital bagi UMKM dan UKM yang saat ini belum bersifat efisien dan efektif, sehingga Cordova dalam hal ini memanfaatkan teknologi untuk membangun ekosistem penunjang bagi UMKM dan UKM.
Cordova juga menjelaskan bahwa Bukadapur menggandeng Geprek Adu sebagai salah satu
Pahlawan UMKM, yakni UMKM percontohan yang telah memanfaatkan layanan penunjang pemasaran digital dari Bukadapur yang juga aktif melakukan sosialisasi terhadap UMKM di
sekitarnya, agar bisa go-digital dengan eksekusi yang lebih efisien dan efektif.