Beranda Nasional Pemprov Kepri Minta Bandara Hang Nadim Segera Siapkan Fasilitas TCM

Pemprov Kepri Minta Bandara Hang Nadim Segera Siapkan Fasilitas TCM

566
0

Lintaspost.com, Batam – Berhubung dengan dibukanya program travel buble di Kepri, khsusunya untuk wilayah Batam dan Bintan, maka segala bentuk kesiapan terutama di bandara dan pelabuhan yang menjadi akses utama keluar dan masuknya turis mancanegara harus segera dilakukan.

Adapun kesiapan Kepri dalam menyambut wisatawan mancanegara yang di putuskan oleh Satgas Covid 19, diantaranya adalah  bandara Hang Nadim Batam yang di tunjuk untuk melakukan pelayanan wisman dan PMI, pelabuhan laut  Nongsa Batam untuk wisman dan PMI, pelabuhan Batam Centre melayani PMI dan  pelabuhan BBT Lagoi melayani wisatawan mancanegara.

Dengan itu Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Kepala Dinas Perhubungan Junaidi meminta agar semua manajemen bandara dan pelabuhan yang ditunjuk tersebut segera menyiapkan segala kesiapan untuk supaya bisa segera menerima kedatangan wistawan mancanegara. Adapun yang harus disiapkan adalah terkait alat-alat penunjang protokol kesehatan seperti alat Tes Cepat Melekurel (TCM) sebagai pengganti PCR dan lainnya.

Jika  PCR hasilnya harus menunggu hingga 8 jam, maka dengan TCM akan diketahui hasilnya hanya dalam waktu 1 jam. Adapun alat ini diminta harus segera disiapkan disetiap bandara dan pelabuhan yang telah ditunjuk.

“Untuk Bandara RHF Tanjungpinang pada dasarnya sudah siap melayani, namun untuk sementara fokus di Hang Nadim Batam. Kita akan evaluasi, jika ternyata wisatawan mancanegara yang datang lewat Hang Nadim membludak barulah RHF kita fungsikan,” jelasnya.

Namun Junaidi menyayangkan, ternyata di Bandara Hang Nadim sampai saat ini belum menyediakan alat TCM yang diperlukan tersebut. Padahal hal tersebut menjdi syarat penting untuk program dibukanya travel buble ini.

“Bandara Hang Nadim ini kan dibawah pengelolaan BP Batam. Sharusnya segala fasilitas dan sarana prasarananya agar segera dipersiapkan. Pemprov Kepri dalam hal ini tetap melakukan pengawasan melalui Satgas Covid-19,” kata Junaidi, Minggu (17/10/2021).

Untuk mensukseskan program Travel Buble yang diyakini akan mampu menjadi sumbu hidupnya kembali pariwisata di Kepri, maka diperlukan kerjasama semua pihak. Baik pemerintah kabupaten/kota dan perangkat daerah terkait.

“Masing-masing bekerja sesuai dengan kapasitasnya berdasarkan tupoksi masing-masing. Untuk bandara apa yang harus disiapkan agar segera dilakukan, begitu juga di pelabuhan hingga ke area wisata yang menjadi tujuan. Jadi tidak ada siapa menunggu apa yang harus dibuat. Begitu pesan Gubernur,” kata Junaidi.

Sebagaimana diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa ada 19 negara yang nantinya diizinkan masuk ke Indonesia.

Negara-negara tersebut meliputi Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Daftar 19 negara yang masuk ke Indonesia ini hanya berlaku khusus untuk penerbangan langsung ke Bali dan Kepulauan Riau (Kepri).

Untuk di Kepri, Bandara Hang Nadim yang berada di Kota Batam, dan satu lagi Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Untuk Bandara RHF Tanjungpinang, menurut Junaidi, saat ini General Manager (GM) Angkasa Pura ll Tanjungpinang sedang melakukan koordinasi dengan Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara di Bali, agar mengetahui pola dan prosedur yang dilakukan.

“Saya baru menghubungi GM-nya, saat ini pihak Angakasa Pura ll Tanjungpinang sedang melakukan koordinasi dengan Bandara Soekarno Hatta. Besok mereka akan  ke Bandara di Bali, guna melihat langsung bagaimana prosedur dan kesiapan fasilitas disana,” ucap Junaidi.

Pelaku perjalanan dari 19 negara tersebut diatas dapat masuk ke Bali dan Kepri  dengan syarat yang sudah disepakati, seperti melampirkan bukti sudah melakukan vaksinasi lengkap dengan waktu minimal 14 hari sebelum keberangkatan yang dibuat dalam Bahasa Inggris, serta memiliki hasil TCM sebagai pengganti PCR. Setelah sampai ke Bali dan Kepri, wisatawan mancanegara tersebut juga akan melakukan proses karantina.

“Pada intinya kita semua telah sepakat travel buble ini segera dibuka. Dan sekali lagi Gubernur minta kerjasama kita semua, terutama pengelola pelabuhan dan bandara yang jadi akses utama keluar dan masuk wisatawab mancanegara.” tegas Junaidi.

Melanjutkan arahan Gubernur, Junaidi juga menegaskan apabila dibukanya kunjungan untuk Kepri, dikarenakan Kepri dinilai sudah layak untuk ini. Diidukung dengan data dan fakta di lapangan, seperti capaian vaksinasi yang sudah mencapai 87 persen, menurunnya BOR, kasus terkonfirmasi positif harian dan sebagainya.

“Kalau belum layak tentu pemerintah pusat tidak mengizinkan 19 negara ini masuk ke  Kepri. Capaian vaksinasi 87 persen itu sudah cukup tinggi, sisanya yang belum vaksin karena memang ada yang tidak bisa di vaksin karena sakit dan sebagainya,” pungkasnya.

(JS)

Facebook Comments Box