Lintaspost.com – Disaat krisis pandemi sedang melanda negeri, nampaknya hal tersebut bukan lagi menjadi halangan bagi penyelenggara untuk tetap menyelenggarakan pentas akbar olahraga nasional yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan diselenggarakan segera pada bulan Oktober mendatang di Papua.
Hal tersebut cukup menarik jika mengingat pada Olimpiade Tokyo yang lalu kita masih disuguhkan dengan banyaknya jumlah kasus positif COVID-19 selama perhelatan tersebut digelar pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021, jumlah kasus positif saat itu mencapai 430 kasus, dari total 52 ribu orang yang terlibat selama ajang olahraga empat tahunan tersebut. Kondisi tersebut bahkan sempat menuai protes dari official dikarenakan fasilitas isolasi mandiri dari panitia yang dianggap kurang memuaskan. Tentu merupakan sebuah tanda tanya besar bagi publik, apakah penyelenggara PON dalam hal ini KONI dan Panitia Besar PON ke-20 Papua sudah benar-benar siap untuk mengantisipasi hal-hal tersebut?
Ajang empat tahunan yang semula diadakan pada tahun 2020 ini akan memasuki edisi ke-20 nya setelah memulai edisi pertamanya pada 73 tahun yang lalu di Surakarta, tetapi berhubungan dengan merebaknya wabah Pandemi COVID-19 yang melumpuhkan hampir sebagian aktivitas masyarakat di seluruh penjuru negeri, perhelatan akbar ini harus ditunda sampai pada akhirnya akan bergulir kembali pada tahun ini tepatnya pada tanggal 2-15 Oktober 2021 nanti. Lagi-lagi pandemi nampaknya bukan lagi menjadi halangan bagi para atlet dan official untuk bersaing dan berusaha menampilkan yang terbaik untuk daerah asalnya.
Papua menjadi tuan rumah PON ke-20 setelah meraih 66 suara pada Rapat Anggota Tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang diselenggarakan 6 tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 2014 lalu. Stadion Lukas Enembe akan menjadi Lokasi utama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional 2021 dan akan menjadi tempat upacara pembukaan dan penutupan PON XX 2021.
Melansir suarapapua.com, sebanyak 56 cabang olahraga akan dipertandingkan di empat daerah yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Hal ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan KONI Nomor 100 Tahun 2019. Sebelumnya, KONI Pusat menetapkan sejumlah 47 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, namun dikembalikan menjadi jumlah semula, yakni 56, menyesuaikan kemampuan tuan rumah penyelenggara. Sementara olahraga elektronik atau eSports akan juga dipertandingkan sebagai cabang eksebisi. Hal tersebut menjadi sejarah baru bagi Indonesia, karena cabor eSports untuk pertama kalinya akan dipertandingkan pada gelaran PON kali ini. Diberitakan Antara, tiga nomor pada cabang eSports akan dipertandingkan secara battle royal di Papua pada eksebisi eSports PON XX Papua di akhir September mendatang. Ketiganya yaitu game Free Fire, eFootball PES, dan Mobile Legends. Untuk game eFootball PES akan dipertandingkan secara perorangan ataupun ganda.