Lintaspost.com – Dalam rangka menggalakkan program Kementerian Komunikasi dan Informatika, Imbron selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Mesuji melakukan kolaborasi bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip (dispusar) akan menggelar ‘Seminar Literasi’ dengan menggandeng Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang menggaitkan beberapa OPD dilingkup pemerintah setempat .
Dikatakannya, seminar literasi merupakan salah satu upaya mendukung program nasional pemerintah dalam menangkal berita hoak, yang mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kementerian Kominfo.
Sebelumnya lanjut Imbron, keterkaitan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei lalu. Presiden Jokowi telah menggiatkan kembali pada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. Salah satunya dengan menangkal berita hoak pada peningkatan literasi digital, khususnya terhadap media sosial baik dari sisi etika, keamanan dan sisi kultur.
Mengingat saat ini masyarakat lebih tertarik pada berita hoak di banding berita yang positif. Untuk itu, Pemerintah Mesuji melalui seminar literasi bertujuan untuk meningkatkan literasi digital yang dimulai dari tingkat OPD.
“Mungkin di bulan Juni, Diskominfo bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip akan menggandeng PWI bersinergi dengan OPD dalam rangka meningkatkan literasi digital. Kita mau OPD menjadi agen untuk mensuplay berita positif yang di sebar melalui website Pemda Mesuji,” minta Imbron diruang kerjanya, Kamis 27/5.
Lanjutnya, setelah OPD Pemda juga akan menggandeng masyarakat luas dari lapisan elemen termasuk generasi muda. Karena ada sekitar 14 seri seminar secara virtual dengan fokus utama pada literasi digital.
“Kita ingin yang menikmati pendidikan literasi ini bukan hanya di kalangan pegawai negeri (PN) saja, tapi dikalangan anak muda, praktisi, pengusaha kecil dan juga kalangan ibu-ibu rumah tangga, yang diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat bagaimana bermedia sosial sesuai dengan kaidah. Agar dikemudian hari tidak ada lagi orang yang terjerat hukum karena ketidaktahuan dan gagal menggunakan etikanya,” jelas Imbron.
Lebih jauh, mengacu pada KAK Kementerian ada sekitar 12 juta 900 peserta yang akan dilaksanakan secara nasional. Untuk itu, Mesuji mendapat bagian kurang lebih 600 peserta sekali seminar dikali 14 seri.
Dengan jumlah tersebut, ia berharap masyarakat banyak yang tertarik untuk mengikuti kelas literasi digital secara virtual. Sehingga bisa menjadi agen pensuplay bagi masyarakat yang belum mengikuti seminar.
“Seminar ini gratis, dan bagi 100 pendaftar pertama dari 600 peserta lainnya akan mendapatkan bantuan pulsa. Dan untuk seluruh peserta seminar akan mendapatkan sertifikat,” tambahnya.
Terkait pendaftaran, pihaknya akan memberi informasi pada masyarakat umum melalui media sosial. Supaya banyak masyarakat yang bisa mengakses pendaftarannya. Mulai dari akun facebook, twitter, Instagram, maupun website Kominfo Mesuji.co.id.
“Penekanan utama, masyarakat harus bisa lebih bijak menggunakan media sosial, dan tau hak dan tanggungjawabnya. Santun dan beretika. Karena, ada kultur-kultur budaya kita yang seharusnya tetap dilaksanakan meskipun bermain di sosial media,” ucap Imbron.
Sementara, Agung Subandara S.Ip., selaku Sekretaris Dispusar Mesuji mewakili Drs. Hamdani Kadis memaparkan, pihaknya akan terus mensupport dan siap mensukseskan apa yang menjadi program pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten.
Terlebih literasi itu ada keterikatan dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Mesuji untuk menambah bekal wawasan dalam mengemas sebuah informasi menjadi nilai berita.
“Apapun itu, selama masih dalam konsep program pemerintah, kita akan terus mendukung suksesi pelaksanaannya. Sebab ini suatu pembuktian loyalitas bawahan terhadap atasan. Salah satunya dengan terus menjalin kemitraan pada semua pihak. Mulai dari publikasi pembangunan sampai hal yang positif sebagai penunjang langkah menjalankan visi-misi yang menjadi program pemerintah,” tukas Agung (bal)