Beranda Bengkulu Diduga Habiskan Anggaran Ratusan Juta Tahun 2022, Lampu Jalan Dua Unit Lampu...

Diduga Habiskan Anggaran Ratusan Juta Tahun 2022, Lampu Jalan Dua Unit Lampu Tak Menyala

719
0

Lintaspost.com – Belum genap dua tahun, dua dari enam unit lampu jalan tenaga surya Desa Tanjung Dalam Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur sudah tidak menyala lagi alias mati.

Padahal, pemasangan lampu jalan ini menghabiskan anggaran cukup besar bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2022. Matinya lampu jalan ini menunjukkan bahwa kualitas lampu tenaga surya tersebut kurang baik. Senin (02/10/2023)

Jika dikalkulasikan, harga satuan lampu jalan tenaga surya tersebut dikisaran puluhan juta perunitnya. Sangat disayangkan, puluhan juta uang negara habis untuk pembelian barang yang kualitasnya tidak bagus.

Salah seorang Sekretaris LSM LPRI okto mengungkapkan rasa kecewa atas hasil pekerjaan lampu jalan yang sudah tidak menyala lagi.

Sementara, belum dua tahun dipasang sudah tidak memberi manfaat lagi bagi warga desa setempat sebagai sasaran pembangunan tersebut.

Kepada inspekturat kabupaten kaur agar dilakukan pengawasan dan pengecikan terhadap pekerjaan Fisik maupun non fisik desa Tanjung Dalam.

“Inspektorat diharapkan turun ke desa guna mengecek dan mengaudit ulang realisasi DD tahun 2022 khususnya di Desa Tanjung Dalam,” ungkap sekertaris LSM LPRI okto sakrin.

Kondisi ini dibenarkan Kades Tanjung Dalam, Marzuki di kediamannya. Kades membenarkan ada dua unit lampu jalan yang tidak lagi menyala meskipun sudah diupayakan perbaikan.

Tahun 2022 ada pengadaan lampu jalan sebanyak 6 unit habiskan anggaran puluhan juta perunitnya. Dua diantaranya lampu jalan sudah tidak menyala lagi,” ungkap Kades.

Mutu dan kualitas harusnya benar-benar dijaga. Karena, ratusan juta uang negara hanya untuk membeli barang tak berkualitas.

Selain itu, muncul dugaan lampu jalan yang dibeli terjadi mark up harga. Untuk lampu tenaga surya standar dipasaran sebesar Rp 8 jutaan perunitnya.

Penanganan hukum atas realisasi DD tahun 2022 dipandang penting agar desa serius dan tidak mementingkan keuntungan lebih besar, tandasnya.

Facebook Comments Box