Beranda Bengkulu Masyarakat Kaur Keluhkan Langkanya Gas Elpiji 3kg Jelang Lebaran

Masyarakat Kaur Keluhkan Langkanya Gas Elpiji 3kg Jelang Lebaran

508
0

 

Lintaspost.com – Masyarakat Kabupaten Kaur, Bengkulu, sejak sebulan terakhir mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan bakar gas elpiji subsidi ukuran 3 kg. Gas elpiji 3 kg sulit didapatkan karena persediaan di warung maupun di pangkalan dan agen resmi elpiji di setempat langka.

“Hampir seluruh warung dan pangkalan elpiji di Kaur, yang selama ini menjual gas 3 kg tidak memiliki stok. Semua tabung gas yang mereka jejer di warung dalam keadaan kosong. Pemilik warung mengaku kini sulit mendapatkan gas 3 kg, karena stoknya di daerah ini terbatas,” kata Rat salah seorang warga Kaur, Sabtu 15/04/2023

Ia mengatakan, untuk mendapatkan gas 3 kg di Kaur sangat sulit. Semua warung yang selama ini menjual elpiji subsidi sekarang tidak lagi. “Semua tabung gas 3 kg yang berjejer di warung mereka dalam keadaan kosong. Meski mereka memiliki stok jumlahnya terbatas dan harga dijual Rp 30.000/tabung,” ujarnya.

Padahal, HET gas elpiji subsidi ukuran 3 kg di Kaur sesuai SK Gubernur Bengkulu hanya Rp 20.000/tabung, tapi karena warga sulit mendapatkan bahan bakar bersih di pangkalan dan agen resmi Pertamina, maka meski harga gas subsidi di atas HET Rp 30.000/tabung tetap dibeli dari pada tidak bisa masak di rumah.

“Saya tetap beli meski harga gas 3 kg mahal diatas HET yang ditetapkan pemda, karena saya membutuhkan bahan bakar ini untuk memasak di rumah. Saya harap pemda segera mengatasi masalah kelangkaan gas 3 kg di Kaur,” ujarnya.

Hal senada diungkap Suci warga Kaur lainnya. Ia mengatakan, kelangkaan stok gas 3 kg di pangkalan dan agen di daerah ini, akibat diduga ulah oknum masyarakat pemilik warung yang membeli gas di pangkalan lebih dari satu tabung.

Akibatnya, stok gas subsidi di pangkalan dan agen dalam tempo singkat habis. Padahal, kalau mengacu data jumlah orang miskin di Kaur, suplai gas 3 kg dari Pertamina ke daerah ini cukup untuk kebutuhan masyarakat kurang mampu.

Namun, karena oknum pemilik warung membeli gas 3 kg lebih dari satu tabung, maka stok yang ada di pangkalan cepat habis terjual dari semestinya. Akibatnya, warga miskin yang terlambat membeli di pangkalan atau agen setempat tidak kebagian lagi gas 3 kg tersebut.

Dengan demikian, terpaksa harus membeli di warung terdekat yang memiliki stok dengan harga melabung hingga Rp 30.000/ tabung. Hal ini sangat dikeluhkan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga di Kaur.

Suci berharap pemilik pangkalan dan agen gas elpiji di Kaur, agar selektif melayani masyarakat yang akan membeli bahan bakar subsidi tersebut. Setiap warga tidak boleh membeli lebih dari satu tabung gas elpiji 3 kg.

Masyarakat pemilik warung jangan dilayani bila hendak membeli 3 kg lebih dari satu tabung. Layani mereka sama dengan warga lain, sehingga penyaluran gas 3 di Kaur tepat sasaran,” ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Disperindag, Koperasi dan UKM Kaur, Agusman mengatakan, saat ini pihaknya sudah melarang pemilik pangkalan untuk mengantar atau menjual gas subsidi 3 kg ke warung-warung dalam wilayah Kaur.

“Jika nanti diketahui masih ada pemilik pangkalan menjual gas 3 kg ke warung-warung, akan kita berikan sanksi tegas berupa dicabut izin penjualan gas di daerah tersebut. Kita akan tegas kepada pangkalan elpiji yang nakal,” ujarnya.

Selain itu, untuk mengatasi kelangkaan gas 3 kg dan menekan harganya sesuai HET ditetapkan pemda sebesar Rp 20.000/tabung, Disperindag, Koperasi dan UKM Kaur merencanakan menggelar operasi pasar (OP) gas 3 kg di daerah ini.

“Jika gas subsidi 3 kg memang benar-benar langka di Kaur, kita akan menggelar OP bahan bakar tersebut. Dalam OP nanti warga atau satu keluarga hanya dibelohkan beli satu tabung. Bagi pedagang warung tidak kita layani membeli bahan bakar tersebut,” ujarnya.

Agusman menambahkan, dalam beberapa kesempatan sosialisasi pihaknya sudah menegaskan bahwa pangkalan tidak boleh menjual gas 3 kg ke warung-warung. Gas terrsebut diperuntukan bagi rumah tangga miskin bukan pemilik warung.

Namun, masih ada pemilik pangkalan yang membandel masih menjual gas 3 kg ke warung-warung setempat. “Pemilik pangkalan yang nakal akan kita tertibkan dan bila terbukti masih menjual gas 3 kg ke warung akan kita kenakan sanksi tegas,” ujarnya.

Dengan demikian, persediaan gas 3 kg di setipa pangkalan yang ada di setiap kecamatan di Kaur, tidak mengalami kelangkaan lagi, sehingga harga bahan bakar bersih subsidi stabil sesuai HET yang pemda sebesar Rp 20.000/tabung,” katanya

Facebook Comments Box