Lintaspost.com, Lampung Selatan – Selain sebagai pengaman garis pantai dengan mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai, breakwater juga dibangun untuk memecah ombak/gelombang dengan memecah gelombang dan menyerap sebagian energi gelombang. Selain itu, breakwater juga berfungsi untuk menenangkan gelombang di pelabuhan, sehingga kapal dapat merapat di pelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.
Pemecah gelombang harus didesain sedemikian rupa sehingga arus laut tidak menyebabkan pendangkalan karena pasir yang ikut dalam arus mengendap di kolam pelabuhan. Bila hal ini terjadi maka pelabuhan perlu dikeruk secara reguler.
Salah satu dampak lingkungan yang timbul pada pengerjaan pengaman pantai atau pemecah gelombang (breakwater) di sepanjang garis pantai di Desa Wai Muli Timur, Kecamatan Rajabasa yakni peningkatan partikel debu dan jalan berlobang Sumber dampak itu berasal dari hilir mudik angkutan bahan baku ataupun material. Pembangunan breakwater itu sendiri dikerjakan oleh CV Putra Besaudara.
Guna meminimalisir peningkatan partikel debu dan tanah yang menempel di jalan akibat hilir mudik kendaraan drum truck yang mengangkut material tanah untuk pembangunan breakwater tepatnya di Desa Wai Muli Timur Pemerintah Desa Wai Muli Yimur dibantu CV. Putra Besaudara dengan sigap membersihkan serta menambal jalan lingkungan, Rabu (03/08/2022).
Dalam Hal tersebut Jarsiman, Selaku Kepala Desa Wai Muli Timur, sangat berterimakasih kepada pihak CV. Putra Bersaudara yang mana dalam hal ini dengan sigap dan cepat merespon dan membantu membenahi jalan yang berlubang.
“Ini memang jalan provinsi, namun jalan ini sangat membahayakan jika kita tidak membenahi nya, kami pemerintah desa di bantu dengan CV Putra Besaudara, menimbun jalan berlubang dengan Sabes batu batu kecil, agar pengendara aman dalam Berkendara,” Paparnya
Masih di tempat yang sama, Rico selaku tim koordinator lapangan pihaknya menjelaskan bahwa penambalan jalan tersebut bentuk respon terhadap laporan warga.
“Kami bersama kepala desa wai muli timur, bersama sama menambal jalan di desa tersebut, karena jika tidak di tambal dengan batu sabes bisa membahayakan para pengendara.” Tutupnya(dnd/Aj)